Saturday, 5 December 2015

When I Started to Write a Blog


Opini pertama yang dipikirkan seseorang tentang blog itu pasti adalah sebuah space dimana banyak terdapat artikel. Artikel yg tertulis pun harus bermutu dan berbobot bagi pembaca. Mungkin beberapa orang yang menulis blog itu memang mempunyai keahlian dalam merangkai kata-kata maupun ide untuk menulis artikel atau memang dia adalah seorang penulis. Sehingga blog yang terbentuk pun akan disukai oleh pembaca dan blog tersebut pun terkenal.

Kali ini, aku ingin menceritakan awal mula bisa tercetus untuk membuat blog dan mulai mengisinya dengan artikel.

Pertama-tama, aku bukan penulis atau seseorang yang jago bikin artikel dan sebagainya. Menulis itu pun bukan salah satu hobiku. Untuk membaca blog sekalipun aku gapernah kecuali isi blog itu adalah yang dicari untuk tugas sekolah.

Lalu mengapa bisa membuat blog?
Jawaban yang tepat adalah karna 'iseng-iseng' atau coba-coba.

Tepatnya mungkin antara tahun 2013/2014 aku mendirikan blog ini. Penyebabnya adalah cuma karna iseng iseng pengen coba sesuatu yang baru. Disitu aku gatau apa apa tentang blog. Yang aku tau cuma sebuah tempat berisi tulisan yang sering muncul digoogle.

Postingan pertamaku itu bukan sebuah artikel. Melainkan sebuah foto alay. Karna memang aku bukan hobi nulis, tapi hobi selfie. Setelah memposting itu, yaudah blog ditinggalkan berhari-hari bahkan berbulan-bulan dan gapernah disentuh lagi. Karna bingung mau isi apa.

Sampai suatu ketika, seorang temanku membuat blog dan mengisinya dengan tulisan sendiri yang sederhana. Karena diriku gamau kalah, aku bilang ke temanku "gue juga punya blog kali, malah umurnya udah lama" tapi aku gak menyebutkan nama blogku ke temanku. Karna aku malu isinya hanya sebuah foto alay.

Eh ternyata tiba-tiba dia ngirim foto yang aku post di blog. Aku curiga dong, kok dia bisa tau blog aku padahal aku ga pernah kasih tau nama blog aku. Dan ternyata mungkin dia mengetik nama lengkapku di google. Karna nama blog aku itu pake nama aseliku.

Yaudah dari situ aku coba buka blog aku buat ngapus foto alay itu. Eh ternyata lupa password. Karna aku fikir udah ga bakal kebuka, yaudah aku abaikan begitu saja.

Sampai beberapa bulan kemudian, hasrat kepengen banget nulis-nulis di blog. Karna blog yg aku udah buat itu lupa password, aku pun bikin blog baru. Masih dengan cerita yang sama, aku bingung mau nulis apa. Dan sampai suatu keajaiban pun terjadi...

Ketika aku mau mendesain blog aku yg baru, aku iseng iseng buka blog aku yg lama. Eh ternyata kebuka dan aku pun menghapus foto alay itu dan mulai mengisinya dengan artikel. Asik

Pada saat itu aku mulai mengisinya dengan artikel tugas sekolahku. Ya walaupun copas dari blog orang, yang penting ada isinya deh. Sejak saat itu dan seterusnya dengan cara seperti itulah aku mengisi blogku. Hehe


Namun, seiring berjalannya waktu, setelah mikir-mikir dan baca artikel dari salah satu blog juga, ternyata mengisi blog dengan cara copas itu gak baik atau gak kreatiflah. Selain itu juga rasanya kurang puas. Lagipula artikel copas yang aku jadikan artikel di blogku juga tidak menghasilkan jumlah pengunjung yang banyak. Bahkan sedikit. Dari sini, aku bertekad buat ngisi blog dengan menulis sendiri dengan bahasa sendiri a.k.a orisinil. Asik.

Walau bukan penulis, tidak hobi menulis, masa sih udah sekolah bertahun-tahun cuma sekedar nulis artikel sederhana aja ga bisa. Dari situlah cikal bakal aku mulai senang menulis artikel yeayy. Ya walaupun yang ditulis baru sedikit, walaupun hasilnya gak bagus, bahasanya mungkin belum benar, belum memenuhi kriteria artikel yang baik. Tapi no problem, jika memang tulisanku belum bisa dikatakan artikel, boleh dikatakan sebagai curahan hati kok. Tapi emang bener, sebagian isi blog ku adalah isi hatiku. Anjay

Kunci kita bisa pandai atau ahli melakukan sesuatu itukan karena kita sering melakukan kegiatan itu secara berulang dengan hati yang senang dan pastinya niat.

"Bisa karena biasa"

Oleh karena itu, kita harus berani mencoba dan jangan takut akan kegagalan. Sebab, kesuksesan tidak berasal dari sesuatu yang instant. Melainkan butuh sebuah proses perjuangan.

Sekian, terimakasih.




4 comments: